salaamun lakum

ahlan wasahlan

Senin, 24 Maret 2014

Strategi Yang Dilakukan Oleh Seorang Bupati Dalam Pemataan Mutu Pada Lembaga Pendidikan Non Formal/Informal Madrasah Diniyah (Madin) dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Oleh : Afiq Fikri Almas

Langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang Bupati dalam pemataan mutu pada lembaga pendidikan Non Formal/Informal sebagai berikut:
Langkah pertama (evaluasi) :
1.Mendistribusikan instrumen kuisoner-kuesioner kepada responden di setiap sekolah. Hasil dari pengisian instrumen kuisoner-kuesioner tersebut akan menjadi dasar dari proses analisa mutu pendidikan. Dan menjadikannya landasan yang sama di dalam melakukan analisis kondisi mutu pendidikan serta menyusun rencana peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten/Kota.
2. Memberikan intruksi kepada BAP-S/M untuk menyusun perencanaan alokasi Madin/TBM yang akan diakreditasi dengan koordinasi Kemendikbud dan kemenag setempat. Yang di sesuaikan dengan  kuota APBD dan APBN kabupaten/kota. Kemudian diumumkan kepada Madin/TBM madrasah untuk mendaftar. Yang diusulkan Kemendikbud dan Kemenag. BAP-S/M menyampaikan perangkat akreditasi kepada Madin/TBM yang kemudian mengisi instrumen data dan informasi pendukung akreditasi secara subjektif dan mengirimkanya kembali dengan melalui Ban-S/M, BAP-S/M atau UPA-S/M. 
3. BAP-S/M bersama asesor mengevaluasi hasil instrumen dan audit dokumen untuk merekomendasikan kelayakan Madin/TBM yang akan diakreditasi dan kemudian menetapkan dan menyusun daftar Madin/TBM yang akan di akreditasi serta memberikan informasi kepada Madin/TBM yang bersangkutan.



Langkah kedua (Akreditasi) :
1. BAP-S/M mengirim asesor untuk visitasi Madin/TBM sesuai pedoman dan kode etik asesor yang sebelumnya sudah dirapatkan berdasarkan hasil evaluasi dan melakukan validasi dan verifikasi bersama dengan UPA-S/M mengenai hasil visitasi. Kemudian menetapkan hasil akhir akreditasi melalui rapat pleno dan mengirim surat pemberitahuan hasil visitasi.

Tahap Ketiga (Sertifikasi) :
1. BAP-S/M menerbitkan sertifikat akreditasi sesuai dengan format dan blanko yang dikeluarkan oleh BAN-S/M. Dan melaporkan data kepada BAN-S/M serta menyampaikan sertifikat akreditasi kepada Madin/TBM disertai dengan rekomendasi tindaklanjut. Dan mensosialisasikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota, kankemenag, masyarakat melalui surat ke dinas pendidikan kab/kota, kankemenag,  media masa, website, dan media lainnya. Kemudian menyelengarakan seminar hasil akreditasi bersama BAP-S/M , dinas pendidikan kab/kota, kankemenag, UPA-S/M, perguruan tinggi, DPRD, pers, lembaga penyelenggara pendidikan, pakar pendidikan, dewan pendidikan, dan lain-lain.

Peran Pramuka Dalam Penerapan IPTEK

 

Pramuka Indonesia juga memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam memajukan teknologi berdasarkan bidang dan kemampuanya, yang berarti tidak menyia-nyiakan kesempatan dan kepercayaan yang  telah diberikan masyarakat seiring dengan kemajuan teknologi sekarang ini. Kemajuan teknologi adalah suatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.Sebagai rakyat muda yang suka berkarya, memajukan teknologi merupakan hal mutlak yang harus ada dalam segi kehidupan di bidang Kepramukaan khususnya.

World Scout Bureu (2002) mengemukakan bahwa tema-tema paling kuat dalam program yang telah dikembangkan oleh Baden Powell adalah mengamati proses-proses alam, memahami dan melindunginya. Dengan melakukan kegiatan di alam terbuka dapat menunjukkan bagaimana orang berpikir kritis tentang beberapa fenomena sains, bagaimana memanfaatkan dengan teknologi yang ada. kegiatan perkemahan yang bersifat kompetisi IPTEK juga sudah sering dilaksanakan untuk mendorong mereka dekat dengan IPTEK tersebut. Contohnya Kemnas (Perkemahan Nasional) yang memiliki tujuan mendekatkan anggota pramuka dengan sains dan teknologi, Semua ini dibuktikan lewat ajang demonstrasi robot semaphore dan roket dsb. Harapannya, pramuka dari seluruh Indonesia tidak asing lagi dengan sains dan teknologi di masa depan, melalui pembinaan karakter generasi muda yang berhubungan dengan teknologi, khususnya Robotika, roket air, dan teknologi ICT lainnya.

Gerakan Pramuka juga mengadakan Jamboree On The Air dan Jamboree On The Internet atau yang biasa disingkat JOTA-JOTI. Kegiatan ini bukan hanya diikuti oleh anggota Pramuka golongan Penegak atau Pandega, tapi juga diikuti oleh anggota Pramuka golongan Penggalang. Maksud diadakannya kegiatan ini yaitu untuk mengarahkan anggota Gerakan Pramuka untuk lebih tahu dan mengerti dalam memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk hal positif dan sebagai sarana komunikasi yang efektif dan efisien bagi anggota Pramuka di seluruh Nusantara.

Pada akhirnya, potensi sumber daya manusia Pramuka harus terus digali dan dikembangkan sehingga tujuan Gerakan Pramuka untuk menjadikan Pramuka sebagai penggerak pembangunan bangsa di masa yang akan datang dapat tercapai[1].

Gerakan pramuka memiliki tujuan yang salah satunya adalah sebagai penggerak pembangunan bangsa. Hal ini diwujudkan dengan diselenggarakannya berbagai kegiatan yang menambah energi positif bagi semangat pembangunan di kalangan pemuda khususnya. Karena pramuka memiliki kepanjangan praja muda karana yang artinya pemuda yang berkarya. Pramuka terus memupuk pemuda untuk terus berkarya meskipun dalam keadaan yang mendesak sekalipun.

Di dalam Jambore atau perkemahan yang diselenggarakan oleh pramuka tidak pernah terlewatkan untuk menguji setiap anggota pramuka, seberapa besar rasa kritisnya terhadap dirinya, kelompoknya, alam dan masyarakat. Tentunya dengan tantangan-tantangan yang tidak lain akan terjawab dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka ketahui yang akan membentuk pramuka yang berintelektual tinggi, mampu mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kegiatan di alam seperti penggunaan kompas, saat di lapangan tanpa ada cahaya sehingga memanfaatkan sandi morse suara sebagai alat berkomunikasi, membuat sumber api, membuat tempat istirahat sederhana dan sebagainya.

Teknologi yang ada pun tidak disia-siakan dengan mengadakan berbagai lomba teknologi seperti membuat alat penangkap sinyal wifi, membuat roket air, dan lain sebagainya. Bukan bertujuan untuk menjadikan masyarakat yang harus terus bergantung dengan alam dan kesederhanaan, namun tidak dapat dipungkiri bila seluruh teknologi yang ada sekarang juga karena proses kesederhanaan di alam yang kemudian diadopsi dengan kode-kode dan teknik tertentu sehingga menjadi teknologi mutakhir yang memberi manfaat bagi masyarakat sekarang. Akan tetapi tidak selamanya manusia akan terus bertahan dengan teknologi ini karena kondisi dapat saja berubah karena sesuatu hal yang menuntut kembalinya manusia keprinsip awal teknologi yaitu kesederhanaan. Dalam hal ini gerakan pramuka akan terus melatih anggota pramuka untuk terus aktif dan produktif secara positif, dan tidak menutup kemungkinan juga akan menciptakan teknologi mutakhir yang bermanfaat seperti para ilmuwan.

Pendidikan pramuka di kelas pun tidak akan kalah dengan pendidikan praktek lapangannya. Karena banyak materi yang berupa pengetahuan yang dibagikan kepada anggota pramuka dan akan dapat membantu terlaksananya pembangunan mental dan fisik mereka untuk di lapangan yang mungkin akan membantu anggota pramuka dalam proses studinya dijenjang sekolah maupun perkuliahan. Saat melatih pramuka di dalam kelas yang menggunakan teknologi seperti presentsi dengan LCD dengan bentuk materi power point juga dapat melatih pembina untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran juga dapat membantu mencerdaskan bangsa dengan memproses pendidik-pendidik yang baik dan handal.

Oleh karena itulah pramuka menjadi sebuah gerakan sarat akan nilai positif untuk dikembangkan demi kemajuan bangsa lewat pencetakan pemuda sebagai tunas bangsa yang berisi, berintelektual, mempunyai sikap mental yang kuat dan dapat mengaplikasikan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan dapat berkontribusi kepada masyarakat lewat bina masyarakat yang masih tertinggal maupun terpencil di bumi Indonesia maupun di Internasional nantinya. Itulah mengapa pramuka mempunyai peran yang cukup vital untuk dikembangkan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan untuk pembangunan bangsa Indonesia lebih baik.



[1]     Dikutip dari: http://aqshabiogger2010.blogspot.com/2013/09/peran-pramuka-terhadap-penerapan-sains.html